JAKARTA: Sang Kyai, film tentang Kyai Hasyim Asy’ari, kakek
dari mantan Presiden Abdurahman ‘Gus Dur’ Wahid, mengambil lokasi
syuting di beberapa tempat di Jawa dan memakan waktu sekitar 50 hari.
Film
yang disutradarai oleh Rako Prijanto memasang Ikranegara sebagai
Ikranagara sebagai Hasyim Asy’ari, Christine Hakim sebagai Nyai Kapu
(istri Hasyim Asy’ari), Agus Kuncoro sebagai Wahid Hasyim (anak Hasyim
Asy’ari), Adipati Dolken sebagai Harun, dan Dimas Aditya sebagai
Husyein.
Lokasi syuting mengambil tempat di Kediri, Nggondang
klaten, Solo, Ambarawa, dan Semarang. Keseluruhan pembuatan film ini
memakan waktu selama 50 hari yang dimulai tanggal 1 Nov 2012.
Kyai
Hasyim adalah pendiri Nahdlatul Ulama (NU) pada awal 1900-an. Ulama
kharismatik di Tanah Jawa ini pertama kali membangun Pondok Pesantren
Tebu Ireng, Jawa Timur.
Menurut Rako, film yang berlatar belakang
jaman penjajahan ini bertujuan untuk menggugah dan mengingatkan bangsa
Indonesia akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Sunil
Samtani, produser film Sang Kyai dari Rapi Films, merasa bangga bisa
memproduksi film yang menggambarkan sosok kyai yang sangat kharismatik
pada masa penjajahan itu.
“KH Hasyim Asy’ari adalah tokoh kunci
dalam menggerakan santri-santri dalam merebut dan mempertahankan
kemerdekaan. Dengan film ini, kami ingin menggambarkan tokoh KH Hasyim
Asy’ari dan cara perjuangannya dengan pendekatan spriritual karena tidak
banyak orang tahu tentang perjuangan beliau”, kata Sunil dalam siaran
pers yang diterima Kabar24.com
Sunil menjelaskan bahwa keluarga
besar Kyai Hasyim Asy’ari dan NU memberikan izin pembuatan film tersebut
karena mereka mengerti bahwa tujuan memfilmkan pendiri NU ini adalah
sebagai pendidikan moral terhadap bangsa akan pentingnya persatuan
bangsa yang dirasakan sudah terkikis.
Rako mengatakan bahwa kisah
perjuangan Hasyim Asy’ari difokuskan pada era 1942-1947, sesuai usulan
Pengurus Besar N). Sebagai tokoh sentral saat itu, KH.Hasyim Asy’ari
adalah penentu arah dalam pengerahan massa santri melawan penjajah.
“Hasyim
Asy’ari adalah kyai kharismatik yang menyulut rasa kebangsaaan
santri-santrinya di Tebu Ireng yang akhirnya menjalar ke masyarakat umum
yang ujung-ujungnya menyulut terjadinya perang tanggal 10 November
1945 yang puncaknya terjadi perobekan bendera Merah Putih Biru menjadi
Merah Purih di Hotel Oranye Surabaya.” tambah Rako Prijanto.
Sementara itu, Ikranagaraa mengaku bangga bisa memerankan kyai yang sekarang sudah ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
“Yang
penting bagi saya adalah, saya bisa memberikan yang terbaik bagi film
sehingga perjuangan KH Hasyim Asy’ari dapat menginspirasi munculnya sang
kyai-sang kyai yang lainnya.”
Suara senada juga datang dari artis
senior Christine Hakim yang merasa senang akhirnya dia bisa dilibatkan
ke dalam film yang bertema kepahlawan dan persatuan bangsa. (Kabar24/ea)
Tunggu free downloadnya atau dvdnya aja yah...
BalasHapus